QUANTUM TEACHING
MAKALAH
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Model dan Strategi Pembelajaran
Dosen
Pembimbing :
IMAM
AZHAR, M.Pd.
Oleh :
AMALIATUR
ROHMAH
HIDAYATI
RIFQI
ROSYADI
PROGRAM
STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAT
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia Nya, diiringi shalawat dan salam kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Model dan
Strategi Pembelajaran
Kami meengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampuh, Imam
Azhar, M.Pd. dan teman-teman seperjuangan yang telah
membantu baik material maupun spiritual guna menyelesaikan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa masih terdapat kesalahan
dan kekeliruan dalam penyusunan makalah ini dikarenakan terbatasnya kemampuan
dan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari
semua pihak yang sifatnya membangun demi perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhirnya, kami semua berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Aamiin.
Lamongan, Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL
LUAR
SAMPUL
DALAM
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Quantum Teaching
B.
Asas Utama Quantum Teaching
C.
Prinsip-Prinsip Quantum Teaching
D.
Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching
BAB
III PENUTUP
A.
Simpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sebagai
wahana pendidikan formal mempunyai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh karena itu mempersiapkan sekolah dengan segala sarana maupun prasarana
pendidikan seperti perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas guru dan
peningkatan pelayanan sekolah pada masyarakat merupakan pekerjaan yang utama
selain pekerjaan-pekerjaan yang lainnya. Kurikulum yang telah direvisi
menyarankan agar kegiatan pengajaran tidak hanya satu arah dari guru saja melainkan
dua arah, timbal balik antara guru dan siswa. Dalam komunikasi dua arah
tersebut guru harus aktif merencanakan, memilih, membimbing, dan menganalisa
berbagai kegiatan yang dilakukan siswa, sebaliknya siswa diharapkan untuk aktif
terlebih mental maupun emosional. Dalam
pembelajaran seringkali dijumpai adanya kecenderungan siswa yang tidak mau
bertanya kepada guru meskipun mereka sebenarnya belum mengerti tentang materi
yang disampaikan guru. Masalah ini membuat guru kesulitan dalam memilih metode
pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi. Agar dalam pelaksanaan pembelajaran tidak membosankan, maka pada pelaksanaannya
dapat menerapkan berbagai strategi. Salah satunya adalah melalui penggunaan
metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar. mengetahui hal
ini kami akan membahas metode pembelajaran Quantum Teaching.
Metode Quantum Teaching merupakan suatu cara pembelajaran yang digagas
oleh DePortter. Melalui Quantum Teaching siswa akan diajak belajar dalam
suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas
menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Quantum
Teaching ?
2. Apa Asas Utama Quantum
Teaching ?
3. Apa saja
Prinsip-Prinsip Quantum Teaching ?
4. Apa saja Rancangan
Pembelajaran Quantum Teaching ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian Quantum
Teaching
2. Untuk Mengetahui Asas Utama Quantum
Teaching
3. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Quantum
Teaching
4. Untuk Mengetahui Rancangan Pembelajaran
Quantum Teaching
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Quantum Teaching
Quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya. Dalam
quantum teaching juga menyertakan segala kaitan interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas. Interaksi yang menjadikan landasan dan kerangka untuk belajar (De porter.B, 2004).[1]
Quantum Teaching
dimulai di Supercamp, sebuah program percepatan Quantum Learning yang ditawarkan
Learning Forum, yaitu sebuah perusahaan pendidikan internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis dan keterampilan pribadi (Deporter, 1992).[2]
Sebuah group
band atau music orchestra terdiri dari berbagai alat
music dengan beberapa pemain
yang berbeda. Keindahan suara
music berasal dari perpaduan harmonis berbagai alat
music dan keahlian para pemain sebagai pemandu. Bagaimana jadinya jika sebuah
group band hanyadiiringi oleh
drum, tentu terasa kering dan kurang indah.
Begitu juga jika berbagai alat
music dimainkan oleh para pemain tanpa seorang pemimpin
yang memandu keserasiannya,
tentu suara kacau
yang dihasilkan.
Sebuah kelas bagai sebuah
group orchestra yang terdiri dari berbagai macam siswa dengan kemampuannya,
gaya belajar dan latarbelakang
yang berbeda-beda. Guru sebagai konduktor(pemandu)
yang akan mengarahkan siswa dengan posisinya masing-masing.
Guru memanfaatkan lingkungan,
sarana, suasana dan kondisi sekolah untuk mengkreasi pembelajarannya.
Quantum
mempunyai arti “interaksi yang mengubah energy menjadi cahaya”.
Jadi pembelajaran Quantum adalah merancang berbagai macam interaksi dalam proses pembelajaran dan sekitarnya agar mampu mengubah kemampuan dan bakat alami siswa menjadi “cahaya” yang akan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.[3]
Jadi pembelajaran Quantum adalah merancang berbagai macam interaksi dalam proses pembelajaran dan sekitarnya agar mampu mengubah kemampuan dan bakat alami siswa menjadi “cahaya” yang akan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.[3]
● Guru di sekolah bagaikan seorang pemandu
orchestra.
● Siswa bagaikan para pemain
yang mempunyai kemampuan berbeda pada posisinya masing-masing.
● Kelas, sarana dan lingkungan sekolah bagaikan alat-alat
music yang akan terdengar indah karena berpadu dengan harmoni.
● Proses
interaksi bagaikan macam-macam komposisi lagu
yang senada dimainkan.
Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa quntum teaching adalah orkrestasi atau simfoni bermacam-macam
interaksi yang ada mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi
kesuksesan siswa. Unsur tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu: konteks
dan isi. Konteks adalah latar belakang pengalaman guru. Sedangkan isi adalah
bagaimana tiap frase musik dimainkan (penyajian) seperti fasilitasi dari ahli
sang maestro terhadap orchestra dan pemanfaatan dari bakat setiap pemain musik
dan potensi setiap instrumen.[4]
Quantum Teaching bersandar pada konsep ini: Bawalah Dunia Mereka ke Dunia
Kita, Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Inilah Asas Utama alasan
dasar dibalik segala strategi, model, dan keyakinan Quantum Teaching. Segala
hal yang dilakukan dalam kerangka quantum teaching setiap interaksi dengan
siswa, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode instruksional dibangun
diatas prinsip Bawalah Dunia Mereka ke Dunia
Kita, Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.[5]
Beginilah maksudnya, agar siswa mau belajar dan mempunyai minat yang besar
terhadap pembelajaran, maka kita harus mengenali dan menyelami hoby dan
kesenangan mereka (Dunia mereka). Baru kemudian kita mengajarkan pengetahuan,
keterampilan, perilaku dan akhlaq kepada mereka.
C. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching
Quantum Teaching juga memiliki lima Prinsip, atau kebenaran tetap. Serupa
dengan Asas Utama, Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka,
prinsip-prinsip ini mempengaruhi seluruh aspek Quantum Teaching. Anggaplah
prinsip-prinsip ini sebagai struktur chord dasar dari simfoni belajar anda.[6]
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Segalanya
Berbicara
Segala dari lingkungan kelas hingga bahasa
tubuh anda. Dari kertas yang anda bagikan hingga rancangan pelajaran anda :
semuanya mengirim pesan tentang belajar.[7]
Semua yang ada di lingkungan sekolah seperti kerapian dan
kebersihan lingkungan, kesiapan, sikap dan perilaku guru mampu menyampaikan
pesan kepada siswa. Lingkungan sekolah yang kotor seakan-akan berbicara bahwa
penghuninya adalah orang yang tidak bersih. Siswa bisa mengenali mana guru yang
sabar, guru yang kreatif, guru yang cerdas dan guru yang galak bahkan hanya
sekilas dari tapilan luar mereka. Oleh karena itu, sikap dan perilaku guru
serta kondisi lingkungan haruslah tampak menyemangati para siswa untuk rajin
belajar.[8]
2. Segalanya
Bertujuan
Semua yang terjadi dalam penggubahan anda
mempunyai tujuan semuanya.[9]
Siswa akan merasa berminat mengikuti proses interaksi pembelajaran jika mereka
tahu tujuan dan manfaat dari apa yang mereka lakukan selama belajar.
3. Pengalaman
Sebelum Pemberian Nama
Otak kita akan mampu berkembang lebih pesat
dengan adanya rangsangan yang mampu menggerakkan rasa ingin tahu.[10]
Oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah
mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka
pelajari.
4. Akui Setiap Usaha
Belajar adalah kegiatan yang melibatkan banyak aspek,
yakni tenaga fisik sekaligus emosi. Pada saat siswa mengambil langkah ini,
mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.[11]
Yang perlu dilakukan :
-
Memaklumi semua usaha dan kekurangan siswa.
-
Sabar setiap kali melihat kesalahan siswa saat kita
mengajar.
-
Memahami bahwa tidak semua siswa bisa belajar dengan
cepat. Kadang mereka perlu berulangkali untuk memahami pelajaran.
-
Memuji keberhasilannya
-
Memotivasi dengan senyuman, acungan jempol, dan
menggangguk tanda pendukung.
5. Jika Layak Di
Pelajari Layak Pula Di Rayakan
Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Merayakan proses
pembelajaran bukanlah kegiatan hura-hura. Merayakan adalah mensyukuri
kesempatan belajar.[12]
Perayaan mampu mendorong siswa untuk terus menggapai sukses.
Yang perlu dilakukan:
-
Tepuk tangan
-
Puji kelas mereka
-
Berikan kejutan atau hadiah kepada siswa
-
Bercerita, bernyanyi, games dll.
D.
Model Quantum Teaching
Quantum Teaching dibagi menjadi dua seksi utama : konteks dan isi.
Dalam seksi ini anda akan menemukan semua bagian yang anda butuhkan dan anda
akan menemukan keterampilan penyampaian untuk kurikulum apapun, disamping
strategi yang dibutuhkan siswa untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka
pelajari :[13]
1.
Suasana yang menggairahkan
a.
Kekuatan Niat
Niat
kuat yang terpendam dalam hati seorang guru bisa sangat berpengaruh pada
kesuksesan belajar siswa.
Yang
perlu dilakukan agar suasana kelas nyaman :
- meyakini bahwa mengajar adalah ibadah untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan kepada siswa
-
percaya, setiap siswa mampu berhasil dan berubah lebih baik.
b.
Jalinan Rasa simpati dan saling pengertian
c.
keriangan dan ketakjuban
ada 3 cara yang dapat digunakan untuk menyuntukkan kegembiraan
dalam pembelajaran:
● Afirmasi
Yaitu
penguatan dan penegasan yang dapat berupa pujian, anggukan, kata penyemangat,
tepuk tangan dan dukungan.
●
Pengakuan
Menerima
pengakuan membuat kita merasa bangga. Akuilah USAHA siswa, bukan HASIL yang
benar.
● Perayaan
Siswa
akan menanti kegiatan belajar kita, jika kita sering merayakan setiap proses
belajar.
d. Pengambilan Resiko
e. Rasa Saling Memiliki
f. Keteladanan
2. Landasan Yang Kukuh
Ada
3 hal yang harus dilakukan oleh guru agar pondasi pembelajarannya kokoh dan
tertata rapi, tidak mudah kacau atau mudah roboh pondasinya, yaitu :
- Membangun Tujuan Bersama
- Membiasakan 8 Nilai Keunggulan
- Menumbuhkan Keyakinan
3. Presentasi
Prima
Agar persentasi guru berjalan dengan baik, guru perlu menjalankan 4
komponen, yaitu komunikasi verbal, komunikasi non verbal, Sikap Smart Teacher,
memprtimbangkan modalitas belajar.
4. Lingkungan Yang Mendukung
Lingkungan kelas yang mendukung Belajar :
●
Poster Ikon dan Afirmasi
● Memanfaatkan
Ragam Ciptaan Allah
●
Perhatikan Alat Bantu
●
Mamanfaatkan Musik
●
Kebersihan Kelas
●
Pengaturan Bangku
E. Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching
Perancangan Pembelajaran Quantum Teaching adalah tahapan-tahapan
dalam pembelajaran yang dirinci menjadi 6 tahapan yakni TANDUR dengan
rincan Tumbuhkan,
Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.[14]
1.
TUMBUHKAN
Tumbuhkan merupakan tahapan awal yang bertujuan memikat peserta dan
memuaskan “Apakah Manfaatnya BagiKU”(AMBAK). Strategi pada tahap ini antara
lain: Tanya kabar, Sertakan pertanyaan yang menantang, lakon pendek atau lucu,
cerita, menyanyi, puisi dan lainnya.
2.
ALAMI
Ciptakan
atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
3.
NAMAI
Sediakan
kata kunci, konsep, model, rumus, strategi; sebuah “masukan”
4.
DEMONSTRASIKAN
Sediakan
kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukkan bahwa mereka tahu.”
5.
ULANGI
Ulangi adalah tahapan untuk merekatkan kembali gambaran materi
secara keseluruhan. Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa
“Oh..ternyata saya sudah paham”. Seperti
: menyebutkan kembali konsep, mengisi Lembar Tugas dan sejenisnya.
6. RAYAKAN
Rayakan adalah kegiatan untuk menambatkan belajar dengan positif.
Perayaan membei rasa rampung dengan menghormati usaha, ketekunan, kesuksesan.
Strategi : Perayaan disini dapat
dilakukan dengan memberikan pujian, bernyanyi, bermain tepuk, pesta kelas dll.[15]
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Pada dasarnya model
pembelajaran quantum teaching adalah model pembelajaran dengan pengubahan yang
meriah di segala suasana. Tidak hanya itu quantum teaching juga menyertakan
interaksi,dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Asas utama Quantum
teaching adalah bawalah dunia mereka ke dunia kita agar kita sebagai guru dapat
memimpin,menuntun, dan memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Quantum
teaching mempunyai 5 prinsip yaitu segalanya berbicara, segalanya bertujuan,
pengalaman mendahului pemberian nama, akui setiap usaha, dan jika layak
dipelajari layak pula dirayakan. Kerangka pembelajaran quantum dikenal dengan
nama "TANDUR" yaitu tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi,
dan rayaka. Quantum teaching memotivasi siswa dengan cara membentuk lingkungan
yang kondusif bagi siswa sehingga siswa mudah dalam menerima pelajaran
yang diberikan oleh guru.
B.
SARAN
Demikian makalah yang kami
buat semoga bermanfaat bagi kami dan anda semua, menjadikan modal bagi kita
untuk mengajarkan pada anak didik kita nantinya. Saran dan kritik dari anda
sangat kami nantikan untuk membangun dan sebagai koreksi bagi kami untuk
membuat sempurna makalah ini. Apabila ada ketikan atau kata kata yang salah
kami minta maaf yang sebesar besarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Deporter. Bobbi Quantum
Teaching.Bandung: PT Mizan Pustaka.
Mohammad Thohir.Training
Quantum Teaching. 2012
Oktamarini, Dwi Rai. 2011.Penerapan Model
Pembelajaran Quantum ( Quantum teaching) dengan teknik mind mapping untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SD No 2 Bongan
Tahun Pelajaran 2008/2009.
Aceng, Jaelani dan Sumadi.2010.Penerapan Metode
Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Materi
Pokok Penjumlahan dan Pengurangan.EduMa, Vol. 2, No. 1.
http://elsusantiely60.blogspot.com/2012/10/Quantum-Teaching.html.diakses pada tanggal
28 Mei 2014 Pukul 16:45 WIB
[1]http://elsusantiely60.blogspot.com/2012/10/Quantum-Teaching.html.diaksespada tanggal 28 Mei
2014 Pukul 16:45 WIB
[2] Bobbi Deporter, Mark Reardon, & Sarah Singer-Nourie.Quantum Teaching.Bandung: PT Mizan Pustaka.
Hlm.32
[3]Mohammad Thohir.Training
Quantum Teaching. 2012
[4] http://elsusantiely60.blogspot.com/2012/10/Quantum-Teaching.html.diaksespada tanggal 28 Mei
2014 Pukul 16:45 WIB
[14] Ibid. hlm. 33
[15] http://elsusantiely60.blogspot.com/2012/10/Quantum-Teaching.html.diaksespada tanggal 28 Mei
2014 Pukul 16:45 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar