Selasa, 30 September 2014

Quantum Teaching

QUANTUM TEACHING
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Model dan Strategi Pembelajaran
Dosen Pembimbing :
IMAM AZHAR, M.Pd.







Oleh :
AMALIATUR ROHMAH
HIDAYATI
RIFQI ROSYADI
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAT
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
2013/2014




KATA PENGANTAR
            Alhamdulilah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya, diiringi shalawat dan salam kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Model dan Strategi  Pembelajaran
Kami  meengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh, Imam Azhar, M.Pd. dan teman-teman seperjuangan yang  telah membantu baik material maupun spiritual guna menyelesaikan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan makalah ini dikarenakan terbatasnya kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi perbaikan pada masa yang akan datang.
            Akhirnya, kami semua berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.



                                                                     Lamongan, Mei 2014



                                                                               Penulis






DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR
SAMPUL DALAM
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Quantum Teaching
B.     Asas Utama Quantum Teaching
C.     Prinsip-Prinsip Quantum Teaching
D.    Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan
B.     Saran

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sekolah sebagai wahana pendidikan formal mempunyai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu mempersiapkan sekolah dengan segala sarana maupun prasarana pendidikan seperti perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas guru dan peningkatan pelayanan sekolah pada masyarakat merupakan pekerjaan yang utama selain pekerjaan-pekerjaan yang lainnya. Kurikulum yang telah direvisi menyarankan agar kegiatan pengajaran tidak hanya satu arah dari guru saja melainkan dua arah, timbal balik antara guru dan siswa. Dalam komunikasi dua arah tersebut guru harus aktif merencanakan, memilih, membimbing, dan menganalisa berbagai kegiatan yang dilakukan siswa, sebaliknya siswa diharapkan untuk aktif terlebih mental maupun emosional. Dalam pembelajaran seringkali dijumpai adanya kecenderungan siswa yang tidak mau bertanya kepada guru meskipun mereka sebenarnya belum mengerti tentang materi yang disampaikan guru. Masalah ini membuat guru kesulitan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi. Agar dalam pelaksanaan pembelajaran tidak membosankan, maka pada pelaksanaannya dapat menerapkan berbagai strategi. Salah satunya adalah melalui penggunaan metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar. mengetahui hal ini kami akan membahas metode pembelajaran Quantum Teaching. Metode Quantum Teaching merupakan suatu cara pembelajaran yang digagas oleh DePortter. Melalui Quantum Teaching siswa akan diajak belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Quantum Teaching ?
2. Apa Asas Utama Quantum Teaching ?
3. Apa saja Prinsip-Prinsip Quantum Teaching ?
4. Apa saja Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian Quantum Teaching
2. Untuk Mengetahui Asas Utama Quantum Teaching
3. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Quantum Teaching
4. Untuk Mengetahui Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching




















BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Quantum Teaching
Quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya. Dalam quantum teaching juga menyertakan segala kaitan interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas. Interaksi yang menjadikan landasan dan kerangka untuk belajar (De porter.B, 2004).[1]
Quantum Teaching dimulai di Supercamp, sebuah program percepatan Quantum Learning yang ditawarkan Learning Forum, yaitu sebuah perusahaan pendidikan internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis dan keterampilan pribadi (Deporter, 1992).[2]
Sebuah group band atau music orchestra terdiri dari berbagai alat music dengan beberapa pemain yang berbeda. Keindahan suara music berasal dari perpaduan harmonis berbagai alat music dan keahlian para pemain sebagai pemandu. Bagaimana jadinya jika sebuah group band hanyadiiringi oleh drum, tentu terasa kering dan kurang indah. Begitu juga jika berbagai alat music dimainkan oleh para pemain tanpa seorang pemimpin yang memandu keserasiannya, tentu suara kacau yang dihasilkan.
Sebuah kelas bagai sebuah group orchestra yang terdiri dari berbagai macam siswa dengan kemampuannya, gaya belajar dan latarbelakang yang berbeda-beda.  Guru sebagai konduktor(pemandu) yang akan mengarahkan siswa dengan posisinya masing-masing. Guru memanfaatkan lingkungan, sarana, suasana dan kondisi sekolah untuk mengkreasi pembelajarannya.
Quantum mempunyai arti “interaksi yang mengubah energy menjadi cahaya”.
Jadi pembelajaran Quantum adalah merancang berbagai macam interaksi dalam proses pembelajaran dan sekitarnya agar mampu mengubah kemampuan dan bakat alami siswa menjadi “cahaya” yang akan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.[3]
● Guru di sekolah bagaikan seorang pemandu orchestra.
● Siswa bagaikan para pemain yang mempunyai kemampuan berbeda pada posisinya masing-masing.
● Kelas, sarana dan lingkungan sekolah bagaikan alat-alat music yang akan terdengar indah karena berpadu dengan harmoni.
● Proses interaksi bagaikan macam-macam komposisi lagu yang senada dimainkan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa quntum teaching adalah orkrestasi atau simfoni bermacam-macam interaksi yang ada mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Unsur tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu: konteks dan isi. Konteks adalah latar belakang pengalaman guru. Sedangkan isi adalah bagaimana tiap frase musik dimainkan (penyajian) seperti fasilitasi dari ahli sang maestro terhadap orchestra dan pemanfaatan dari bakat setiap pemain musik dan potensi setiap instrumen.[4]
B. Asas Utama Quantum Teaching
Quantum Teaching bersandar pada konsep ini: Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Inilah Asas Utama alasan dasar dibalik segala strategi, model, dan keyakinan Quantum Teaching. Segala hal yang dilakukan dalam kerangka quantum teaching setiap interaksi dengan siswa, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode instruksional dibangun diatas prinsip  Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.[5]
Beginilah maksudnya, agar siswa mau belajar dan mempunyai minat yang besar terhadap pembelajaran, maka kita harus mengenali dan menyelami hoby dan kesenangan mereka (Dunia mereka). Baru kemudian kita mengajarkan pengetahuan, keterampilan, perilaku dan akhlaq kepada mereka.
C. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching
Quantum Teaching juga memiliki lima Prinsip, atau kebenaran tetap. Serupa dengan Asas Utama, Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka, prinsip-prinsip ini mempengaruhi seluruh aspek Quantum Teaching. Anggaplah prinsip-prinsip ini sebagai struktur chord dasar dari simfoni belajar anda.[6] Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1.      Segalanya Berbicara
Segala dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh anda. Dari kertas yang anda bagikan hingga rancangan pelajaran anda : semuanya mengirim pesan tentang belajar.[7]
Semua yang ada di lingkungan sekolah seperti kerapian dan kebersihan lingkungan, kesiapan, sikap dan perilaku guru mampu menyampaikan pesan kepada siswa. Lingkungan sekolah yang kotor seakan-akan berbicara bahwa penghuninya adalah orang yang tidak bersih. Siswa bisa mengenali mana guru yang sabar, guru yang kreatif, guru yang cerdas dan guru yang galak bahkan hanya sekilas dari tapilan luar mereka. Oleh karena itu, sikap dan perilaku guru serta kondisi lingkungan haruslah tampak menyemangati para siswa untuk rajin belajar.[8]
2.       Segalanya Bertujuan
Semua yang terjadi dalam penggubahan anda mempunyai tujuan semuanya.[9] Siswa akan merasa berminat mengikuti proses interaksi pembelajaran jika mereka tahu tujuan dan manfaat dari apa yang mereka lakukan selama belajar.
3.      Pengalaman Sebelum Pemberian Nama
Otak kita akan mampu berkembang lebih pesat dengan adanya rangsangan yang mampu menggerakkan rasa ingin tahu.[10] Oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
4.      Akui Setiap Usaha
Belajar adalah kegiatan yang melibatkan banyak aspek, yakni tenaga fisik sekaligus emosi. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.[11]
Yang perlu dilakukan :
-          Memaklumi semua usaha dan kekurangan siswa.
-          Sabar setiap kali melihat kesalahan siswa saat kita mengajar.
-          Memahami bahwa tidak semua siswa bisa belajar dengan cepat. Kadang mereka perlu berulangkali untuk memahami pelajaran.
-          Memuji keberhasilannya
-          Memotivasi dengan senyuman, acungan jempol, dan menggangguk tanda pendukung.
5.      Jika Layak Di Pelajari Layak Pula Di Rayakan
Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Merayakan proses pembelajaran bukanlah kegiatan hura-hura. Merayakan adalah mensyukuri kesempatan belajar.[12] Perayaan mampu mendorong siswa untuk terus menggapai sukses.
Yang perlu dilakukan:
-          Tepuk tangan
-          Puji kelas mereka
-          Berikan kejutan atau hadiah kepada siswa
-          Bercerita, bernyanyi, games dll.
D. Model Quantum Teaching
Quantum Teaching dibagi menjadi dua seksi utama : konteks dan isi. Dalam seksi ini anda akan menemukan semua bagian yang anda butuhkan dan anda akan menemukan keterampilan penyampaian untuk kurikulum apapun, disamping strategi yang dibutuhkan siswa untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka pelajari :[13]
1.      Suasana yang menggairahkan
a.       Kekuatan Niat
Niat kuat yang terpendam dalam hati seorang guru bisa sangat berpengaruh pada kesuksesan belajar siswa.
Yang perlu dilakukan agar suasana kelas nyaman :
- meyakini bahwa mengajar adalah ibadah untuk menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa
- percaya, setiap siswa mampu berhasil dan berubah lebih baik.
b. Jalinan Rasa simpati dan saling pengertian
c. keriangan dan ketakjuban
ada 3 cara yang dapat digunakan untuk menyuntukkan kegembiraan dalam pembelajaran:
● Afirmasi
Yaitu penguatan dan penegasan yang dapat berupa pujian, anggukan, kata penyemangat, tepuk tangan dan dukungan.
● Pengakuan
Menerima pengakuan membuat kita merasa bangga. Akuilah USAHA siswa, bukan HASIL yang benar.
● Perayaan
Siswa akan menanti kegiatan belajar kita, jika kita sering merayakan setiap proses belajar.
d. Pengambilan Resiko
e. Rasa Saling Memiliki
f. Keteladanan
2. Landasan Yang Kukuh
Ada 3 hal yang harus dilakukan oleh guru agar pondasi pembelajarannya kokoh dan tertata rapi, tidak mudah kacau atau mudah roboh pondasinya, yaitu :
- Membangun Tujuan Bersama
- Membiasakan 8 Nilai Keunggulan
- Menumbuhkan Keyakinan
3. Presentasi Prima
Agar persentasi guru berjalan dengan baik, guru perlu menjalankan 4 komponen, yaitu komunikasi verbal, komunikasi non verbal, Sikap Smart Teacher, memprtimbangkan modalitas belajar.
4. Lingkungan Yang Mendukung
Lingkungan kelas yang mendukung Belajar :
● Poster Ikon dan Afirmasi
● Memanfaatkan Ragam Ciptaan Allah
● Perhatikan Alat Bantu
● Mamanfaatkan Musik
● Kebersihan Kelas
● Pengaturan Bangku
E. Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching
Perancangan Pembelajaran Quantum Teaching adalah tahapan-tahapan dalam pembelajaran yang dirinci menjadi 6 tahapan yakni TANDUR dengan rincan Tumbuhkan,
Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.[14]
1.      TUMBUHKAN
Tumbuhkan merupakan tahapan awal yang bertujuan memikat peserta dan memuaskan “Apakah Manfaatnya BagiKU”(AMBAK). Strategi pada tahap ini antara lain: Tanya kabar, Sertakan pertanyaan yang menantang, lakon pendek atau lucu, cerita, menyanyi, puisi dan lainnya.
2.      ALAMI
Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
3.      NAMAI
Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi; sebuah “masukan”
4.      DEMONSTRASIKAN
Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukkan bahwa mereka tahu.”
5.      ULANGI
Ulangi adalah tahapan untuk merekatkan kembali gambaran materi secara keseluruhan. Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “Oh..ternyata saya sudah paham”.  Seperti : menyebutkan kembali konsep, mengisi Lembar Tugas dan sejenisnya.
6. RAYAKAN
Rayakan adalah kegiatan untuk menambatkan belajar dengan positif. Perayaan membei rasa rampung dengan menghormati usaha, ketekunan, kesuksesan. Strategi : Perayaan disini dapat dilakukan dengan memberikan pujian, bernyanyi, bermain tepuk, pesta kelas dll.[15]
















BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Pada dasarnya model pembelajaran quantum teaching adalah model pembelajaran dengan pengubahan yang meriah di segala suasana. Tidak hanya itu quantum teaching juga menyertakan interaksi,dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Asas utama Quantum teaching adalah bawalah dunia mereka ke dunia kita agar kita sebagai guru dapat memimpin,menuntun, dan memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Quantum teaching mempunyai 5 prinsip yaitu segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman mendahului pemberian nama, akui setiap usaha, dan jika layak dipelajari layak pula dirayakan. Kerangka pembelajaran quantum dikenal dengan nama "TANDUR" yaitu tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayaka. Quantum teaching memotivasi siswa dengan cara membentuk lingkungan yang kondusif bagi siswa sehingga  siswa mudah dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru.
B.     SARAN
Demikian makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi kami dan anda semua, menjadikan modal bagi kita untuk mengajarkan pada anak didik kita nantinya. Saran dan kritik dari anda sangat kami nantikan untuk membangun dan sebagai koreksi bagi kami untuk membuat sempurna makalah ini. Apabila ada ketikan atau kata kata yang salah kami minta maaf yang sebesar besarnya.











DAFTAR PUSTAKA
Deporter. Bobbi Quantum Teaching.Bandung: PT Mizan Pustaka.
Mohammad Thohir.Training Quantum Teaching. 2012
Oktamarini, Dwi Rai. 2011.Penerapan Model Pembelajaran Quantum ( Quantum teaching) dengan teknik mind mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SD No 2 Bongan Tahun Pelajaran 2008/2009.
Aceng, Jaelani dan Sumadi.2010.Penerapan Metode Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Materi Pokok Penjumlahan dan Pengurangan.EduMa, Vol. 2, No. 1.






[2] Bobbi Deporter, Mark Reardon, & Sarah Singer-Nourie.Quantum Teaching.Bandung: PT Mizan Pustaka. Hlm.32
[3]Mohammad Thohir.Training Quantum Teaching. 2012
[5] Bobbi Deporter.Quantum Teaching.Bandung:Kaifa.2000
[6] Ibid, hlm. 37
[7] Ibid.
[8] Mohammad Thohir, Op Cit. Hlm. 4
[9] Bobbi Depotter. Op Cit. Hlm. 37
[10] Ibid.
[11] Ibid. Hlm. 37
[12] Muhammad Thohir. Op Cit. Hlm. 6
[13] Ibid. Hlm. 30
[14] Ibid. hlm. 33

Tidak ada komentar:

Posting Komentar