Rabu, 30 Maret 2016

PENERAPAN METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN STUDY KOMPARETIF ANTARA TAHFIDZUL QUR’AN PUTRA DAN TAHFIDZUL QUR’AN PUTRI



BAB 1
PENDAHULUAN
  1. A.    Latar Belakang Masalah.
Sebab kami mengangkat judul “PENERAPAN METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN STUDY KOMPARETIF ANTARA TAHFIDZUL QUR’AN PUTRA DAN TAHFIDZUL QUR’AN PUTRI DIPONDOK PESANTREN DARUL ILMI KOTA BANJAR BARU” karna ingin memperluas pengetahuan kami tentang para hafidz dan hafidzah, dan ingin membagi pengetahuan kepada umat islam tentang keutama’an Al-Qur’an dan para penghafal Al-Qur’an.
Karena Al-Qur’an merupakan sesuatu yang paling utama dari sesuatu yang lain, bahkan Allah memuliakan orang yang membaca dan yang menghafalnya. Sebagai mana hadist Rasulullah saw dibawah ini :
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَال :َقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَحَفِظَهُ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ وَشَفَّعَهُ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ كُلُّهُمْ قَدْ اسْتَوْجَبُوا النَّارَ(رواه ابن ماجه)[1]
Artinya : Dari Ali bin Abi Thalib berkata dia : Rasulullah saw bersabda : Barang siapa membaca Al-Qur’an dan menghafalnya niscaya Allah masukan kesurga dan mendapat syafa’at serta di tempatkan mereka bersama orang-orang pilihan Allah seluruhnya. Sungguh dijauhkan dari api neraka. (HR.Ibnu Majah)
  1. B.     Perumusan Masalah.
  2. Apa saja metode yang digunakan dalam menghafal Al-Qur’an diTahfidzul Qur’an Putra dan   Tahfidzul Qur’an Putri Darul Ilmi ?
  3. Faktor apa yang mempengaruhi dalam proses menghafal Al-Qur’an diTahfidzul Qur’an Putra dan Tahfidzul Qur’an Putri Darul Ilmi ?
  4. Hambatan-hambatan apa saja yang terdapat atau ditemui dalam proses menghafal Al-Qur’an diTahfidzul Qur’an Darul Ilmi ?
  5. Sejauh mana hasil yang diperoleh dalam penerapan metode menghafal Al-Qur’an diPondok Pesantren Darul Ilmi ?

  1. C.    Tujuan Penulisan.
  1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti ulangan umum semester genap dikelas XI B Putri mata peljaran Bahasa Indonesia yang di bimbing oleh ibu Norliani S.pdi.
  2. Untuk memperluas pengetahuan tentang Tahfidzul Qur’an.
  3. Untuk mengetahui dan membandingkan metode-metode yang digunakan dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur’an di Tahfidzul Qur’an Putra dan diTahfidzul Qur’an Putri Darul Ilmi.
  4. Dan untuk menemukan yang mana yang lebih efisien, diantara keduanya.

  1. D.    Metode Penelitian.
Untuk mempermudah penulisan karya tulis ini maka kami menggunakan metode-metode dibawah ini:
  1. Observasi, yaitu kami melihat langsung dan menanyakan kepada orang-orang yang dianggap lebih memahami tentang hal yang ada hubungan dengan karya tulis ini.
  2. Liberary research (kepustaka’an), yaitu penelitian atau penulisan denga cara mencari buku-buku yang ada hubungannya denga judul yang kami angkat.
  3. Angket, yaitu daftar pertanya’an yang dijabarkan atau dibagikan kepada responden dengan bentuk “angket terbuka” yang ditujukan kepada para santri Tahfidzul Qur’an putra Darul Ilmi, dikarenakan tidak memungkinkan bagi kami untuk berinteraksi langsung dengan mereka.
  4. Interview, wawancara yang ditujukan kepada pembimbing (ustadz/ustadzah) dan para santriwati Tahfidzul Qur’an putri Darul Ilmi.
  1. E.     Sistematika Penulisan.
Karya Ilmiah Remaja (KIR) ini dibagi menjadi lima bab dan terdiri dari sub bab yaitu :
BAB I             : Pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang masalah, perumusan  masalah, tujuan penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II           :   Landasan teoritis yang berisi tentang pengertian dan keutama’an Al-Qur’an,  hukum menghafal dan syarat-syarat menghafal Al-Qur’an, kesiapan dasar dalam menghafal Al-Qur’an, metode menghafal Al-Qur’an dan faktor-faktor pendukung  menghafal Al-Qur’an.
BAB III          :   Metodologi penelitian yang berisi tentang subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, dan teknik pengumpulan data.
BAB IV          :   Laporan hasil penelitian yang berisi tentang gambaran penerapan metode menghafal Al-Qur’an diTahfidzul Qur’an Putra Darul Ilmi, gambaran penerapan metode menghafal Al-Qur’an diTahfidzul Qur’an Putri Darul Ilmi dan analisis.
BAB V           :   Penutup yang berisi tentang kesimpulan, saran-saran, daftar pustaka dan lampiran-lampiran.











BAB II
TINJAUAN TEORITIS METODE MENGHAFAL AL- QUR`AN
  1. A.      Pengertian dan Keutama’an Al-Qur’an.
Secara bahasa kata Al-Qur’an tersebut, M.Hasbi menjelaskan bahwa mashdar dari قرأ – يقرأ – قٌرأنا yang artinya baca’an atau yang dibaca,[2] sebagaimana firman Allah:
mtR#uäöè%ôìÎ7¨?$$sùm»tRù&ts%#sŒÎ*sù
Artinya: “apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.[3]
Sedangkan secara istilah, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya (mu’jizat) diturunkan kepada nabi Muhammad Saw, penutup para nabi dan rasul, dengan perantara’an malaikat Jibril alaihis salam, ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak), serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah, dimulai dengan surah al-Fatihah dan ditutup dengan surah an-Nas.[4] Definisi tersebut telah disepakati oleh para Ulama dan Ahli ushul.[5]

Senin, 21 Maret 2016

CONTOH FORMAT PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK



CONTOH PENIALAIN ANTAR PESERTA DIDIK
1.    Sikap spiritual
Daftar Cek Penilaian Antar Peserta Didik

Petunjuk:
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh  temanmu, dengan kriteria sebagai berikut :
4=
selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3=
sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2=
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan  sering tidak melakukan
1=
tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama penilai                                          : (Tidak diisi)
Nama peserta didik yang dinilai            :  ………….
Kelas                                                      : 
Mata pelajaran                                       :  PAI dan Budi Pekerti
Sikap Spiritual yang diamati                 :  Spiritual.

No
Aspek Pengamatan
Skor
4
3
2
1
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu




2
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan




3
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi




4
Berserah diri kepada Tuhan apabila gagal dalam mengerjakan sesuatu.




5
Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat





Jumlah Skor perolehan


Pedoman penilaian:
·      Skor Tertinggi 4 x 5 = 20
·      Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :


2.      Sikap sosial:
Daftar Cek Penilaian Antar Peserta Didik

Petunjuk:
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap santun atau sopan yang ditampilkan oleh temanmu, dengan kriteria sebagai berikut:
4  =
selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3  =
sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2  =
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan  sering tidak melakukan
1  =
tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama penilai                                     : (Tidak diisi)
Nama peserta didik yang dinilai       :  .............................
Kelas                                                 :  .............................
Mata pelajaran                                  :  PAI dan Budi Pekerti
Sikap Sosial yang diamati                 :  Santun atau Sopan
No.
Aspek Pengamatan
Skor
4
3
2
1
1.
Tidak menyela pembicaraan.




2.
Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.




3.
Tidak meludah di sembarang tempat.




4.
Tidak menyela pembicaraan




5.
Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain




6.
Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)




7.
Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain




Skor perolehan

Pedoman penilaian:
·      Skor Tertinggi 4 x 7= 28
·      Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :